PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA KOPI
Untuk menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman kopi dapat dilakukan dengan cara memahami jenis gejala gejala yang dialami tanaman kopi itu sendiri. oleh karea itu kami mencoba menulis artikel bagai mana cara Menanggulangi hama Penyakit Pada Tanaman Kopi. Berikut Uraianya ;
Ada 3 macam gejala :
a. Hipoplastis : disebabkan terhambatnya pertumbuhan hingga terhentinya pertumbuhan pada suatu sel.
b. Nekrotis : disebabkan kerusakan sel atau matinya sel.
c. Hiperplastis: Pertumbuhan sel yang berlebihan.
Ternyata bukan hanya manusia saja yang dapat terserang penyakit, namun tanaman pun juga bisa mengalaminya apabila tidak mendapatkan perawatan yang cukup baik. Berikut merupakan beberapa penyakit yang menyerang tanaman kopi:
1.
KARAT DAUN KOPI
Penyebab : Cendawan (Hemeleia Vastatrix)
Gejala :
- Menyerang berbagai umur tanaman, terutama pada tanaman yang terpelihara.
- Pada sisi bawah daun terdapat bercak berwarna kuning muda yang kemudian menjadi kuning tua.
- Serangan lebih lanjut daun berwarna merah jingga, kemudian daun gugur sehingga pohon dapat menjadi gundul.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit :
Keadaan gelap atau intensitas cahaya yang lemah lebih cocok untuk pertumbuhan Uredospora.
Pengendalian :
- Varietas tahan : Misal : USDA 762, S. 795, KARTIKA I & II
- Kimiawi : Menggunakan fungisida bahan aktif tembaga atau insektisida sistemik kuratif (misal bayleton) tetapi tidak boleh 2 kali per tahun.
- Karantina
2.
BERCAK COKELAT DAUN
Penyebab : Cendawan (Cercospora Coffeicola)
Gejala :
- Pada daun sebelum atas terdapat bercak cokelat dengan warna putih di pusatnya. Bercak berbentuk lingkaran konsentris dengan batas yang tegas berwarna cokelat dan merah-merahan.
- Serangan berat, bercak tersebut meluas dan menjadi satu dengan bercak yang lain.
- Buah yang terserang menjadi hitam dan gugur sebelum waktunya.
- Kulit buah keras sehingga sulit diolah.
- Faktor yang mempengaruhi perkembangan : Kelembaban yang tinggi dan persemaian yang gelap.
Pengendalian :
- Penyemprotan dengan fungisida bahan aktif tembaga.
- Mengurangi kelembaban dengan cara mengatur peneduh.
- Daun yang sakit digunting dan dibakar.
3.
MATI PUCUK
Penyebab : Cendawan (Rhizoctonia Sp)
Gejala :
*A . Pada tanaman muda :
- Daun berwarna hijau kekuning-kuningan dan tumbuh agak tegak keatas.
- Besarnya daun tidak sama dan gugur lebih cepat.
- Sering terjadi kematian pada ujung cabang.
- Pertumbuhan batang terganggu, membengkok ke arah cabang yang lebih panjang.
- Kulit tidak bergabus.
* B. Pada tanaman tua
- Daun muda berwarna hijau kekuningan dan tumbuh agak tegak keatas, sedang daun tua berwarna hijau kecokelatan terutama diantara tulang daun
- Cabang dan ranting secara lambat mati mulai dari pucuk.
- Irisan memanjang batang terlihat ada pewarna pada irisan melintang pewarna tampak seperti cincin.
- Faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit :Suhu yang agak rendah dan curah hujan bulanan.
Pengendalian :
- Memotong dan membakar bagian tanaman yang sakit.
- Bekas luka ditutup dengan TB 192.
- Disemprot dengan fungisida bahan aktif tembaga.
- Membuat pohon kopi berbatang 3 atau 4.
4.
JAMUR UPAS
Penyebab : - Upasia - Corticium - Pellicularia
Gejala :
Infeksi terjadi dipercabangan dan ranting dengan stadia sebagai berikut :
- Stadium rumah laba-laba : Jamur membentuk misilium yang tipis, mengikat seperti sutera atau perak.
- Stadium bintil/bongkol : Jamur membentuk gumpalan-gumpalan hifa.
- Stadium curticium : Jamur membentuk kerak warna merah jambu, jika tua warnanya menjadi muda atau putih.
- Stadium necator : Jika jamur berkembang terus akan membentuk peknidium berwarna merah, dan biasanya terdapat pada sisi yang lebih kering.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit : Kebun yang lembab dan banyak hujan.
Pengendalian :
- Mengurangi kelembaban kebun.
- Membersihkan sumber infeksi.
- Batang dan cabang terserang dipotong dan dibakar, bekas potongan dioles dengan calixin RM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar